Selasa, 21 Juli 2009

Decision Making

Sunday, May 11, 2008

Another day... another tears...

Mungkin hari ini sebenarnya harus ditandai. Sebenarnya hari ini hari yang bersejarah. Yaaaah, hari ini sejak pukul satu dini hari, akhirnya gw berhasil -bisa dibilang pertama seumur hidup- untuk menentukan sesuatu hal yang besar dalam hidup gw. Without influence from anybody. Gw berhasil memutuskan apa yang gw mau, mempertimbangkan dan melepaskan apa yang harus gw lepas. Letting go with truly consideration as a mature man.

Hari ini harusnya gw tes pertukaran pelajar yang sudah dari beberapa bulan ini jadi wishes tak henti. Bisa dikatakan ini obsesi besar yang masih beberapa hari yang lalu gw peluk tanpa keinginan untuk melepaskannya. tapi akhirnya semalam, gw bisa membuat keputusan yang agak surprising diri gw sendiri -honestly- gw memutuskan unutk gak ambil pertukaran itu.

Why? hm, dengan beberapa pertimbangan sebeneranya. Pertama, gw memilih untuk belajar sabar dan belajar memegang kendali atas apapun di jari-jari tangan gw. Artinya, gw tau kapan harus membuka pintu dan kapan harus merelakan pintu ditutup walaupun pintu itu terbuka lebar. Tapi kalau memang belum saatnya gw masuk, gw harus belajar untuk letting the door close.

Kedua, setelah berpikir banyak waktu. Gw memilih untuk terbang dengan sayap yang kokoh, pada waktunya gw pergi. Daripada memaksakan diri untuk pergi cepat dengan sayap yang lemah, dengan resiko jatuh sebelum tempat tujuan atau...lebih parah lagi, tersesat karena terbawa arus angin. Dan kesabaran dalam hal ini adalah harga yang harus dibayar untuk suatu kekuatan yang akan gw tuai nanti.

Yang jelas, mimpi dan mimpi adalah hal yang membuat gw bertahan hari-hari ini mengahadapi segala kekecewaan dan ketidakpuasan yang useless untuk terus-menerus dikutuki. Lebih baik sekarang ini, dengan waktu yang cukup tersisa, gw belajar lebih keras lagi dan lagi dan menyiapkan diri sebisa mungkin sambil berusaha untuk membuka sebanyak mungkin pintu yang bisa kupersiapkan sekarang.

Dan yang terakhir, sebagai pembuktian diri bahwa sekarang gw adalah mahkluk dewasa. Gw harus bisa menyelsaikan apa yang telah gw mulai. Menuntaskan tanggung jawab yang telah gw dulang. Dan lebih dari itu semua, tanggung jawab moral atas apa yang telah gw bangun.

Semua itu bukan keputusan yang mudah. Tapi belajar untuk menentukan sesuatu yang benar-benar butuh otak dan hati untuk memutuskannya adalah langkah besar di awal perjalanan menuju pemberhentian ke 17 nanti.



0 komentar:

Posting Komentar