Selasa, 21 Juli 2009

Another L.O.V.E dilemma

Wednesday, January 16, 2008

Ck..ck..ck...

ceritanya baru saja hari ini. Tentang seorang teman gw. Sebutlah Q, dengan cowonya Sebut saja T. Sedihnya, hari ini mereka berantem hebat gitu.. Talak 2.

Analisis masalah:
Pelapor, which mean temen gw, si Q. Merasa dikhianati cinta dan hubungannya karena merasa sang lelaki mendua. Sebenernya bukan mendua, tapi cowonya itu 'koko-dedean' *semacan nama hubungan, yang mirip2 dengan hubungan TTM* dengan seseorang, yang teman gw, sebut saja R. Yang adalah R, tinggal di beda benua! *mantan temen SMP gw, mantan sahabat gw waktu SD*
Sebenernya, seperti yang diketahui semua orang. DUUUULLLLLUUUU, sebelum si R ini pindah ke seberang benua, R dan T pernah menjalin hubungan yang cukup serius, udah mau jadian, tapi jarak memisahkan. setaun setelah itu, T menemukan tambatan hatinya pada temen gw, si Q. Akhirnya jadian.
Ternyata, tanpa seorang pun tahu. Sampai setelah si R ini pindah pun, T dan R tetap menjalin kisah *tapi yaaah, scara jauh, jadi begitu2 doang*
Namun masalahpun memuncak ketika, si R, kemaren ini liburan ke Jakarta. Gempar lah satu gaulan gw menyambut R. Termasuk si T, pacar temen gw.

Klimax:
Waktu si R mau pulang lagi. si T secara ngumpet-ngumpet nganterin R ke airport dan ketauan pula.
Beberapa hari kemudian, ketika R ulang taun *udah balik nih ke benua laen*, si T ngirimin sms ultah.
Usut-punya-usut-kusut, si Q tau kalo ternyata selama ini dia bukanlah satu-satunya wanita dalam hidup si T. *ntah bagaimana, kronologisnya panjang dia bisa tau* Gemparlah dunia. Q marah karena merasa, si T bohong dan gak jujur karena punya hubungan sama orang lain. Si T merasa, dulu waktu pertama-tama pacaran, dia udah pernah ngomongin masalah ini. Tapi Q nangkepnya dulu T bilang "dia PERNAH punya hubungan" bukan "MASIH berhubungan"

Intinya adalah, talak 2 sudah diputus hari ini. Gw gak tau bagaimana sidang malem ini, bisa jadi talak 3, bisa rujuk.. hahahaha

Kalo pandangan gw nih. Ini bisa jadi kasus seru buat mempelajari sosiologi dalam masyrakat siswa SMA. dimana galam studi kasus Siswa Menengah, masalah cinta terus bersaing dengan masalah akademis untuk menempati tempat utama dalam skala prioritas.

Menurut gw, dalam kasus ini. Si T adalah korban. Karena menurut gw, ini kan kita studi kasus cinta anak SMA, yaaa elo gak serius ampe mau kawin kan. Masa gak boleh orang punya hubungan dengan orang dia mau. kesian banget berjyuta-juta anak SMA pacaran di sana kalo mereka cuma boleh punya hubungan sama satu orang saja. World is not that small, TAU!! itu alasan pertama

Alasan kedua adalah, apasih definisi pacaran SMA nih sekarang? orang yang care, orang yang peduli, orang yang nanyain elo "hari ini ngapain aja?, kamu lagi kenapa?, kamu blabla? blablabal?" denagn suara halus-halus-roh halus.

Atau orang yang smsan sama lo tiap jam
*heran lho gw sama pasangan yang pacaran satu skolah, dan smsan sama pacarnya yang ada di lantai yang sama yang dipisahkan oleh tembok. Makanya gw gak setuju sama provider yang ngebuat smsan gratis. Najong banget sih, pelajaran malah smsan sama pacar lo yang ada di kelas sebelah, kaya istirahat atau pulang sekolah itu 100 tahun sekali.**

Atau orang yang pergi nonton sama elo *yang ngebarin kalo kita ini cewe. hahaha*. Orang yang nelpon elo berjam-jam, karena paket telp murah di provider, harus sejam baru 1000, atau 59 menit dengan 3000. What the Hell!. Atau orang yang gandengan sama lo di mall, dll.

Kalau itu memang definisi 'pacaran' dalam kamus terbitan OASB (Organisasi Anak SMA Berpacaran). Jadi gak ada masalah dong, pasangan elo mau punya hubungan dengan siapa saja, as long, gak ciuman ato pelukan depan idung elo. Kalo pun iya, take it easy...just relax, take a breath, and crack finger. PLAK! Beres.

Jadi gw bilang ke Q, yaudahlah yaaaa. Kalo emang si T ini masih menjalani kewajibannya dan perannya sebagai 'pacar', as long dia masih baik-baik saja. Yaudahlah, tutup mata aja buat hubungan dia sama yang lain, anyway, orang yang 'diselingkuhin' itu juga gak keliatan. Ada di seberang benua, pulang paling masih 3-4 tahun sekali. Kaya mereka masih jadian aja 3-4 tahun lagi.

So, the lesson is hubungan cinta tuh seperti pasir. Semakin kita berusaha menggengam pasir itu, semakin banyak pasir yang jatuh dan sisanya gak akan banyak. Tapi coba kalo kita biarkan tangan kita terbuka dengan perasaan saling menghargai dan kebebasaan, pasir itu akan tetap ada di tangan kita, sampai akhinya angin yang menerbangkannya.
Seperti Hubungan cinta, esp untuk anak-anak muda denga puppies lovenya yang penuh warna. Belajar menghargai dan menghormati kehidupan orang lain adalah basic lesson yang kita harus lulus terlebih dahulu untuk melangkah ke hubungan yang lebih matang nanti.

Bah, gw so Gede banget sih. Kaya gw tau aja hubungan cinta itu macam apa.
hahahahahaah

QUOTE TODAY :
LOVE DOESNT NEED CHAIN TO STAY



0 komentar:

Posting Komentar