Selasa, 21 Juli 2009

Another Mature Lesson

Monday, February 11, 2008

Udah 3 kali terjadi seperti ini selama 3 hari ini. 3 Malam... dan tiga-tiganya berlalu dengan layar bertuliskan 'New Posting' namun masih kosong. Sepertinya otak ini kosong saja. Padahal banyak sekali yang ingin dituliskan. Belum lagi kuperkenalkan kesayanganku Beebie. Belum lagi kutulis hal-hal yang terjadi antara aku dan dia... Belum pula dendam itu. Namun rasanya setiap malam, begitu siap mengetik, aku berhenti, menatap layar kosong beberapa menit, mengelus-elus Beebie kesayanganku dan akhirnya jatuh tertidur tanpa selimut.

Tapi malam ini aku paksakan menulis untuk memenuhi target blog ku, yaitu setengah tanggal. Yang artinya, bila tanggal genap tiba, artinya harus sudah ada post berjumlah setengah dari tanggal itu. Misal hari ini tanggal 11, aku menuntut diriku sendiri untuk suah mempunyai post sebanyak minimal 5 (10 dibagi 2). Ini post ke5, post yang harusnya kuselsaikan kemarin.

Kata orang menulis itu bukan paksaan, menulis itu jiwa. Menurutku, menulis juga disiplin dan ketaatan. Untuk menulis memang butuh jiwa untuk membuatnya hidup dan bermakna. Namun juga butuh ketekunan untuk terus menulis dan menjaga jiwa itu tetap hidup.

Hari ini walau enggan menulis apa-apa, tetap saja kucoba mengetik sesuatu. Harapan untuk selalu membuat post yang baik dan bermakna... Dan syukur-syukur kalau bisa bermanfaat bagi orang lain, memang belum tentu semuanya terpenuhi. Namun paling tidak aku mencoba.

Sebenarnya banyak yang dapat diceritakan hari-hari ini. Masalah antara aku dan mereka belum juga tuntas. Masih kebisuan memenuhi ruang di antara kami. Kembali ke post beberapa minggu lalu. "We cant have it all... at least we cant have it all at once". Dan kalimat ini lebih dari benar. Sembari kami dipenuhi kebisuan dan dingin. Dia memenuhi senyum dan obrolan yang semakin akrab pada hari-hariku yang beberapa hari ini dilanda sepi.

Kurasa, ada baiknya juga berdiam seperti ini juga. Bukan karena aku masih marah. Memang aku sungguh kecewa dan sedih. Tapi setelah pembicaraan kemarin, aku sadar ini semua proses pendewasaan, proses menjadi individu sendiri. Kuamati merekapun sering tidak bersama. Mungkin juga mereka sedang merenung... atau memang asyik dengan diri dan milik mereka masing-masing. Aku tak tahu. Yang pasti sepertinya kejadian ini membuat sedikit letupan yang menyentakkan. Mereka dan juga aku harus belajar kan... Dengan kebisuan ini kami belajar dan juga merenung banyak hal. Selain itu, ini juga membuka mata kami terhadap banyak hal, misalnya lingkup lain pertemanan yang biasa tidak kami sentuh, atau orang-orang sekitar yang tidak terlihat sebelumnya.

Tadi siang aku pergi ke perpustakaan seorang diri. Mengembalikan buku yang ingin kubuat reviewnya nanti. Lalu kupinjam buku Fira Basuki, sambil memilih-milih buku lain, hari ini perpus ramai. Banyak anak yang mencari tugas. Lalu samil mengurus peminjaman, ku perhatikan bapak-ibu perpus yang memang baik sekali padaku. Wah, ternyata banyak orang yang sering tak kusadari selama ini. Salah satu dari menarik diri adalah menyadari keberadaan orang lain. Ingat buku 5 cm?

Paling tidak, kebisuan kali ini mengajarkan aku beberapa hal. Salah satunya dengan menjadi lebih mandiri dan bebas daripada sebelumnya. Semoga saja mereka juga belajar.

QUOTE TODAY:
MENYADARI BETAPA BERHARGANYA SESUATU, BIASANYA TERJADI SETELAH HAL ITU HILANG.



0 komentar:

Posting Komentar